Masa muda yg berapi-api


Masa muda..masa yg berapi-api..hehe nyanyi dulu yaaa..

Assalamualaikum..
Sebait lirik lagu tadi kurang lebih menjelaskan apa yg dirasakan oleh pemuda--berapi api.
Memang sudah naluri manusia mempunyai rasa ingin tahu..ingin mencoba hal baru.
Tapi aduhai para pemuda atau yang akan menginjak masa remaja, berhati hatilah dengan masa mudamu. Terlebih dengan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi saat ini. Buku tak lagi menjadi satu-satunya jendela dunia, melainkan ada mbah google..chit chat sana sini..belum lagi menjamurnya media sosial yang siapa saja dapat dengan mudah mengakses.
Tak sedikit yg tenggelam di dalamnya ya walau ada juga yg mampu memanejemen dirinya sehingga bukan dirinyalah yg terbawa arus mlainkan dirinya yang mengendalikan (bisa dipahami kan maksudnya..hehe)
Itu berarti para pemuda sebenernya bisa menggenggam pesatnya perkembangan telekomunikasi bukan justru terseret arusnya. Bagaimana caranya?nah itu jujur saya belum punya banyak ilmu. Tapi dari yg saya pahami bahwa pemuda harus punya pondasi yg kuat. Rumah yg pondasinya kuat insayAlloh walau ada badai hujan gempa masi bisa berdiri kokoh (bukan iklan semen lho..hehe).
Nah kita manusia masa iya pondasinya semen ama batu bata..lucu kali yaa..hehe. Bukan, pondasi kita bukan itu tapi pemahaman agama yg benar serta diaplikasikan dalam setiap sel kehidupan kita.
Tentunya itu bukan sesuatu yang instan. Butuh proses dan perjuangan. Lantas darimana kita bisa memperoleh pemahaman agama yg benar?sumber utamanya pasti Al Quran dan hadist yg informasi/penjelasannya bisa didapat dari orang tua, pengajian agama, saudara, dari komunitas keagamaan, bahkan dari media sosial itu sendiri.
Saya sendiri juga masi dalam proses belajar dan akan terus belajar.
Saudariku..bukan berarti kita jadi terbatasi dengan agama. Bukan berarti pula kita tidak boleh mencoba hal baru.tidak. Tapi agama itu kita jadikan penyaring atas apa yg boleh dan lebih baik ditinggalkan sekalipun saat ini semua teman kelasmu atau semua tetanggamu atau semua artis bilang itu keren, gaul, oke. Jadi standarnya bukan pada perilaku/kata2 manusia tapi pada aturan Alloh. Bukankah di banyak ayat Al Quran menyebutkan bahwa manusia banyak lalainya..banyak tidak tahunya.
Pahamilah dengan baik..menyeluruh..dan aplikasikan insyaAlloh pemuda dan kita semua bisa jadi agent of change (halah, sok british)ya intinya bukan kita yg justru terseret arus atau jadi korban.
Dunia ini sungguh banyak sekali hal yg melenakan..yang secara penampilan indah tapi ternyata menjerumuskan. Bahkan apa yg biasa menurut manusia bisa jadi adalah kekeliruan yg amat fatal. Berhati-hatilah. Jangan sampaias muda ini tergadai dengan kesenangan semu.
Saya yakin jika pondasi agama bisa dipahami dengan baik lalu diaplikasikan, pasti pemuda ga ada yg berani untuk malas-malasan karena mana ada coba ayat Al Quran atau hadist yg mmerintakan untuk malas. Justru pemahaman agama yg benar membawa pada kebaikan bukan hanya pada diri sendiri tapi untuk sejuta umat.
Pemuda secara syariat pada kalianlah bangsa ini setidaknya memiliki harapan untuk masa depan yg lebih baik.
Wassalam

0 komentar:

Posting Komentar


up