Buktikan baktimu

Assalamualaikum..
Semangat senin ya pembaca..

Kali ini saya ingin berbagi sebuah cerita atau pengalaman ketika sedang berkunjung ke Pekanbaru. Bukan buat jalan-jalan sih tapi untuk kepentingan kerja, hehehe. Pada bagian ini saya tidak mereview kisah travelling saya namun hanya ingin menceritakan sebuah momen yang menurut saya sangat berkesan.
Waktu itu terjadi dalam sebuah pesawat dari Jakarta menuju Pekanbaru. Saya mendapatkan kursi no 20, jadi saya harus berjalan melewati kursi-kursi bernomor kecil. Ketika berjalan sambil memeriksa no kursi, saya melihat seorang nenek duduk di kursi paling pinggir. Saya lantas terus berjalan sampai pada kursi no 20. Tak lama di belakang saya ada seorang bapak berjalan menuju arah depan. Bapak tersebut kembali dengan menuntun nenek yang saya lihat sebelumnya. Pikir saya mungkin bapak tersebut adalah anaknya karena usianya sekitar 40 th sedangkan nenek tersebut berusia sekitar 80 th. Hal menarik menurut saya adalah bapak tersebut dengan sabar dan penuh perhatian menuntun dan membimbing ibunya duduk di kursi. Mungkin karena faktor usia atau kesehatan yang membuat nenek perlu dituntun. Mereka duduk tepat di belakang kursi saya. Bahkan ketika seorang pramugari memberikan permen pada nenek, bapak tersebut menawarkan untuk membuka bungkusnya. Sepanjang perjalanan si bapak sering menanyakan keadaan sang nenek khawatir kalau ibunya mabuk pesawat.
Peristiwa itu membuat saya teringat pada kedua orang tua yang berada di rumah yang usianya belum sesepuh nenek tadi. Dalam hati saya berdoa agar kelak diberi kesempatan dan kemampuan untuk tetap berbakti pada orang tua, tetap berlemah lembut pada mereka dan tidak berkata yang meyakiti hati. Tapi mengapa pula harus kelak? bukankah dari sekarang pun saya harus melakukannya. Usia seseorang tidak ada yang tahu sampai kapan. Apakah orang tua saya termasuk yang diberi panjang umur atau tidak berbakti pada mereka bisa dilakukan dari sekarang.
Tak perlu menunggu orang tua jadi kakek nenek baru kita sebagai anaknya akan berbakti. Sejak sekarang itu bisa dilakukan. Menerima dan memahami bagaimanapun kondisi, pola pikir, kebiasaan orang tua. Berusaha menempatkan diri dan berkomunikasi sesuai jalan pikir mereka. 
Luar biasa rasanya mendapat pengalaman tersebut, haru tapi juga senang karena merasa diingatkan oleh Alloh. Berbakti pada orang tua bukanlah sesuatu yang kuno, berlemah lembut pada mereka bukanlah sesuatu yang hina. Justru itulah kewajiban sekaligus ladang amal untuk para anak.
Memang bukanlah hal yg mudah bakti pada orang tua apalagi jika terdapat perbadaan pemikiran antara anak dan orang tua. Namun cobalah menahan diri, bayangkan suatu masa ketika orang tua tak lagi menemani, tak mampu memandang wajah mereka, tak bisa lagi mendengar suara mereka. Pasti..masa itu akan tiba dan sebelum itu tiba lakukanlah yang terbaik untuk mereka.
Semoga Alloh menjadikanku dan semua anak adalah anak yang sholeh/a yang doanya dikabulkan olehNya karena doa anak sholeh/a dapat menjadi amal jariyah untuk orang tua. Dan semoga Alloh senantyasa meberikan kita kemampuan dan kekuatan untuk berbakti pada orang tua.aamiin.

Wassalamualaikum

up