Don't judge a book by its cover

Assalamualaikum
Bismillah


Siapa sih yang hari gini ga familiar sama quote "Don't judge a book by its cover"? Quote fenomenal sejak jaman saya sok ngebritish sama gak british sama sekali,hehehe.
Well, dari quote itu kita dinasehatkan agar tidak berburuk sangka, tidak menilai orang lain hanya dari tampilan sekelebat mata kita. Sekalipun toh kita benar-benar mengenalnya menurut saya tidak ada hak untuk menilai orang lain, apalagi menghakimi bahwa seseorang itu A, B, C dan lain-lain.

Semisal kita melihat orang yang -maaf- bertato lalu merokok, minum-minuman keras tetap saja jangan sampai kita menghakiminya atau menilai orang tersebut pendosa. Padahal bisa saja orang tersebut belum mengetahui bahwa apa yang dilakukannya adalah hal yang merusak dirinya sekaligus dilarang agama, atau mungkin bisa juga dia sudah mengetahui dan sangat ingin berhenti melakukannya akan tetapi ia masih belum mampu. Setiap ia mencoba menjauh ia jatuh kembali dalam maksiat. Selalu banyak kemungkinan yang kita tidak tahu proses apa saja dalam kehidupannya yang telah dia lalui. 
Alloh lah yang mengetahui hati setiap orang, Dia pula yang mampu membolak-balikkan hati setiap hambaNya. Tidak menutup kemungkinan jika lusa atau seminggu lagi orang tersebut berubah menjadi seorang pendakwah. Sebaliknya takutlah jika saat ini kita berprasangka buruk pada orang lain karena bisa jadi suatu ketika justru keadaan kita berubah menjadi apa yang sudah kita prasangkakan pada orang tersebut.
Kewajiban kita adalah mengingatkan bisa dengan ucapan atau tindakan atau paling tidak adalah dengann mendoakan orang lain maupun diri kita agar tetap terjaga dalam tali agama Alloh.
Bagi yang saa ini telah diberikan hidayah berada dalam jalan ketaatan pada Alloh, berdoalah agar diberi keistiqomahan dan janganlah merasa diri lebih baik daripada orang lain. Merendahkan orang lain bisa jadi jalan menuju kesombongan dan mengundang murka Alloh. Padahal tidak menutup kemungkinann justru suatu saat keadaan kita berbalik menjadi buruk, naudzubillah..

Nah dikisahkan dalam sebuah peperangan melawan orang kafir, Usamah mengejar salah seorang dari pasukan musuh. Kejaran Usamah yang tangkas dan lincah membuat musuh tidak bisa mengelak. Ketikah Usamah bin Zaid mencabut pedangnya, orang itu segera mengucapkan syahadat. Tetapi Usamah tetap mengayunkan pedangnya sehingga terbunuhlah orang itu.
Ketika mendengar peristiwa ini, Nabi Saw marah. Beliau mengecam dengan sangat keras kepada Usamah bin Zaid, Nabi Saw bertanya, "Engkau membunuh setelah ia mengucapkan la ilaha illallah?"
"Ia hanya mengucapkan kalimat itu karena hendak berlindung dari pedangku,"jawab Usamah.
Maka beliau bertanya lagi, "Mengapa tidak Engkau belah dadanya? Lalu apa yang engkau perbuat dengan kalimat  la ilahaa illallah?"
Dalam peristiwa itu Nabi Saw sangat marah karena seorang sahabat membunuh musuh yang bersyahadat, meskipun bersyahadat pada saat kondisinya sudah sangat terpojok. Nabi Saw mengungkapkannya dengan kalimat, "Mengapa tidak Engkau belah dadanya?" Ini menunjukkan kepada kita agar tidak gegabah menghukumi seseorang. Apalagi sampai memastikan isi hati, itikad, dam akidah seseorang hanya berdasar kesan sekilas.

Semoga tulisan ini bermanfaat tidak hanya untuk saya tapi juga pembaca blog ini.
Wassalamualaikum

0 komentar:

Posting Komentar


up