Sudah saatnya berbenah

Assalamualaikum..
Semoga hati ini senantiasa dalam keyakinan yang lurus.aamiin

Akhir-akhir ini saya rada takut masuk dunia jejaring sosial. Baca berita pun isinya banyak yang bikin miris. Umat islam, saudaraku sekeyakinan bangkitlah. Berita di Mesir, di Palestina dan tragedi di Suriah bukankah sudah cukup untuk membakar semangat ukhuwah kita.

Oke..ada banyak hal yang berlalu lalang di kepala, bingung mau nulisnya, hehe..

Setiap manusia berbeda.
Mulai dari apa yang nampak hingga kesukaan, pola pokir, tutur kata dan perilaku. Dalam sebuah keluarga saja pasti terdapat perbedaan apalagi dalam sebuah masyarakat.
Sering saya merasa 'aneh' dengan suatu hal tapi saat saya komunikasikan dengan orang lain justru hal tersebut dianggap wajar-wajar saja. Emang sih perbedaan itu wajar bahkan bisa memberikan warna. Tapi beda yang bagaimana dulu?

Ketika si A melihat suatu perkara adalah keliru atau tidak baik sedangkan si B menilai sebagai sesuatu yang wajar, maka apakah iya si A yang keliru atau justru B lah yang keliru? Atau siapakah sebenarnya yang keliru?
Menurut pemikiran saya yang banyak ketidaktahuan ini jawaban terbaik adalah mendasarkan pada aturan Alloh yang tertulis dalam Al-Qur'an dan sunnah Rasululloh dalam hadist. Kembali pada dua aturan tersebut adalah kebaikan. Karena terus terang saja di jaman sekarang ini banyak hal yang sebenarnya mubah bahkan haram menjadi seuatu yang wajar. Sebaliknya, banyak permasalahan yang hanya dilihat dari sudut pandang manusia yang penuh keterbatasan pengetahuan hingga lantas di klaim tidak benar.
Belum lagi saat ini banyak muncul pemikiran-pemikiran yang menurut saya 'mengaburkan'. Sepintas terlihat benar padahal itu sangat keliru. Pemahaman yang terlihat modern padahal jadul abis. Seperti adil padahal dzalim.
Saya merasakan bahwa saat ini jumlah umat islam banyak tapi rapuh. Ibarat membangun istana dari pasir, bisa membuat sebanyak-banyaknya tapi terkena ombak sedikit saja sudah musnah. Kita terlalu disibukkan dengan urusan dunia.
Astaghfirullah. Saya pribadi merasa sering kali lalai, memprioritaskan sesuatu yang seharusnya tidak pantas diprioritaskan, menganggap sepele hal yang justru penting, menganggap wajar sesuatu yang keliru. Sudah saatnya akal dan hati ini di setting ulang, dijejali pemahaman yang benar sebenar-benarnya sesuai apa yag Alloh ridho. Jangan ditunda.


Wassalamualaikum

Tak ada yang kebetulan

Assalamualaikum...
Pernah ga sih ngerasa hidup ini serba kebetulan?mau makan eh kebetulan ada yang traktir..mau beli hengpong baru eh kebetulan ada yang ngasih duit.
Tapi tapi tapi...sebenernya tak ada sesuatu yang kebetulan. Keterbatasan pengetahuan beberapa manusia saja yang membuat jadi terasa "kebetulan". Yap, beberapa saja karena beberapa yang lain paham bahwa segala kejadian terjadi tanpa istilah kebetulan.
Sebagai contoh simple ada seseorang mahasiswa pada ahir bulan yang belum mendapat kiriman dari orang tuanya terpaksa menahan lapar akibat tidak ada uang tersisa. Siangnya ternyata ada teman lain yang berulang tahun dan mengajak teman-temannya makan di kantin. Sekilas memang nampak kebetulan, tapi coba deh direnungkan sejenak alurnya. Anak yang berulang tahun ini apa kebetulan dia lahir di akhir bulan?tidak itu bukan kebetulan, itu takdir yang secara sempurna diatur oleh Alloh. Lantas uang yang dia pergunakan untuk mentraktir teman-temannya juga bukan suatu kebetulan. Malam sebelumnya ayahnya sengaja memberikan uang yang kalo mau dirunut akan panjang lagi ceritanya. Si anak tersebut bisa saja mempergunakan uang unuk membeli hal lain tapi kita lihat Alloh lah (jika bukan lalu siapa?) yang telah menggerakkan hatinya mempergunakan uang untuk traktiran. Selalu ada tangan-tangan Alloh di sekeliling kita. Begitulah satu takdir berhubungan dengan takdir yang lain, tak ada yang kebetulan jika kita yakin betul bahwa segala sesuatunya telah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Banyak contoh lainnya, seperti seseorang yang oleh Alloh ditakdirkan tidak diterima bekerja di perusahaan A. Baginya itu mungkin sebuah kegagalan tapi lihatlah kelak beberapa tahun mendatang bisa saja penolakannya di perusahaan tersebut sebenarnya adalah cara Alloh menjadikan ia sebagai pedagang sukses. 
Tentunya dalam setiap takdir ada syariat yang perlu dilakukan, ada kerja keras dan doa. Dia lah Alloh Dzat Yang Maha Lembut yang telah menggerakan hati hambaNya.

Yang sering terlupakan

Assalamualaikum..

Marhaban Yaaa Ramadhan..
Alhamdulillah..Alhamdulillah..Alhamdulillah masih dipertemukan lagi dengan ramadhan..masih diijinkan berpuasa di bulan ramadhan.
Betapa baiknya Alloh yang masih memberi kita kesempatan menjalankan ibadah di bulan suci ini. Bagaimana tidak di bulan ini segala amal dilipatgandakan lebih dari bulan-bulan sebelumnya, ampunan dibentangkan seluas-luasnya dan tentu saja kesempatan untuk meraih derajat hamba yang lebih bertakwa terbuka lebar.
Semua pasti sudah tau tentang berbagai amalan yang bisa dilakukan selama berpuasa, sedekah, sholat malam, zakat, menyantuni anak yatim dan banyak hal lainnya. Namun ada hal yang mungkin sepele tapi justru sering dilupakan, sesuatu yang antara mudah dan sulit untuk dilakukan yakni menyenangkan hati orang lain. Saya sendiri ketika sedang bingung atau sedang dikejar deadline dan pada saat yang bersamaan ada teman yang curhat tentang masalahnya sering sekali bukan ekspresi baik yang saya berikan tapi justru wajah cemberut. Atau ketika di kantor sedang banyak kerjaan kadang sampai di rumah beban kerja masih melekat sehingga orang yang ada di rumah terkena dampaknya (hehe, curhatan pribadi nih)
Padahal Islam adalah rahmat bagi seluruh alam dan ibadah tidak hanya sesuatu yang dilakukan antara manusia dengan Alloh tapi juga hubungan antar manusia itu sendiri. Berbuat ihsan pada orang lain karena mengharap keridhoan Alloh, memberikan senyum tulus pada orang lain, mengucap selamat atau turut berduka cita, mendengarkan orang lain yang bercerita dengan penuh perhatian juga termasuk ibadah. Hal-hal kecil yang sebenarnya bisa jadi ladang amal tapi juga sering dilupakan.
Semoga Alloh Yang Maha Lembut melembutkan hati kita dan memenuhinya dengan rasa kasih sayang kepada makhluk hidup.aamiin. Sungguh akan menjadi orang yang rugi sekalipun rajin sembahyang tapi sering sekali mengdholimi makhluk lain, naudzubillahmindzalik

Wassalamualaikum

Dunia..oh dunia

Assalamualaikum..

Dunia dan akhirat.
Dua tempat yang sedang dan akan dihuni manusia.
Dilihat dari dua sisi, dunia bisa menjadi tempat menabung amal kebaikan atau justru menjerumuskan.
Kehidupan di dunia ini sungguh ada banyak hal yang memperdayakan, terlihat manis padahal dibaliknya tersimpan racun. Begitu pula sebaliknya, nampak pahit tapi didalamnya menyimpan sejuta kenikmatan.
Banyak hadist yang membahas tentang dunia, seperti "Perbandingan dunia dengan akhirat seperti seorang yang mencelupkan jari tangannya ke dalam laut lalu diangkatnya dan dilihatnya apa yang diperolehnya". (HR. Muslim dan Ibnu Majah)
"Aku dan dunia ibarat orang dalam perjalanan menunggang kendaraan, lalu berteduh di bawah pohon untuk beristirahat dan setelah itu meninggalkannya". (HR. Ibnu Majah)
Orang yang meyakini adanya kehidupan akhirat akan melihat dunia ini sebagai tempat memperbanyak ibadah, amal kebajikan, meluruskan niat hanya untuk menggapai ridho Alloh, menjalankan yang wajib&sunnah serta meninggalkan yang haram.
Tidak sedikit orang yang tergelincir dalam dunia ini, mengerjakan ibadah akhirat demi kepentingan duniawi. Begitulah sekiranya yang pernah saya baca dari tulisan seorang ustadz. Tulisan itu bagai cambuk untuk diri saya. Itulah mengapa penting sekali meluruskan niat dalam setiap ibadah karena kita hidup di dunia yang tentunya setiap saat menghadapi ujian duniawi. Sehingga tak jarang melakukan sholat sunnah, sedekah hanya untuk memperoleh dunia. Padahal bukankah tujuan penciptaan manusi adalah untuk beribadah pada Alloh, dunia hanya tempat singgah untuk menabung amal kebaikan.
Sungguh tanpa dimampukan dan diberi kekuatan oleh Alloh maka manusia akan mudah tergelincir di dunia. Maka meminta agar Alloh meletakkan dunia di tangan bukan di hati dan meminta perlindungan dari fitnah dunia adalah senjata manusia.
Mencari dunia agar tidak menjadikan seseorang meminta pada orang lain adalah hal baik bahkan penting karena dengan begitu akan menghindarkan dari menuhankan orang lain yang lebih kaya. Juga menjadikan sesorang tetap memiliki harga diri. Namun jika mencari dunia untuk sesuatu yang mubah bahkan haram maka sesungguhnya kita telah menipu sekaligus mendholimi diri sendiri.
Hanya Allah dan hal-hal yang diridhoiNya lah yang patut mengisi hati kita bukan dunia.
Bukanlah dunia yang mengendalikan diri kita tapi kitalah yang harusnya mengendalikan dunia dengan bimbingan Alloh. Aamiin

up