Siapa idolamu?

Assalamualaikum..

Tetiba keinget jaman SMP dulu ngefans banget sama salah satu pemain sepak bola *ga perlu sebut nama ya, malu*. Saat itu sedang hebohnya world cup. Yah judulnya saya ngefans banget deh. Mulai dari biodata, keluarga, foto bahkan majalah yang ada berita tentang pemain itu saya punya. Parahnya sampe saya ngebela-belain nonton setiap pertandingan yang dia ikuti setelah piala dunia usai. Belum lagi uang saku bukan buat jajan tapi buat beli tabloid bola, wkwkwkwkw. Kebayang gimana waktu itu ortu saya heran kuadrat sama saya, lha wong papah yang notabene laki-laki aja ga segitu banget nonton pertandingan bila, dini hari pulak. Antara lucu dan malu-maluin ya, hahahahaha. Di pikiran saya saat itu pemain tersebut keren deh, Te O Pe Be Ge Te, absurd banget euuuyyy.
Tapi untung dengan berjalannya waktu kebiasaan tersebut menghilang dan juga karena sadar umur kali ya, hehehehe.
Eniweeeeiiii..ternyata yang namanya mengidolakan seseorang itu menular dan turun temurun lho. Buktinya saat ini banyak remaja yang juga mempunyai kebiasaan begitu, ya tentunya dengan tokoh yang berbeda. Sadar atau enggak sebenarnya hal tersebut perlu disikapi dengan baik. Oleh pengidola sendiri ataupun orang di sekitarnya. Kebanyakan saat ini pihak pengidola hanya asal dalam mengidolakan, karena terkenal, karena fisik yang menarik dll.
Jalan masuk cerita pengidolaan ini lebih sering berasal dari media, baik internet, cetak atau televisi. Nah, kebanyakan berita yang ditampilkan adalah tentang yang baik-baik. Lagipula nih yee kita kan ga pernah selama 24 jam bersama tokoh tersebut, iya kan? Jadi ya kita ga tahu bagaimana sikap&sifat asli mereka. Rahasia mereka-mereka yang kita idolakan terlihat baik adalah karena aib mereka masi tertutupi. Coba aja kita bisa tahu semua-muanya bisa jadi kita langsung ilfeel karena setiap orang punya kekurangan dan kelebihan.
Padahal jika mau mengidolakan secara berlebihan dan insyaAlloh akan membawa kebaikan adalah mengidolakan Nabi Muhammad SAW. Meneladani kisah hidupnya melalui buku atau apa yang tertulis dalam Al Qur'an. Atau jika ingin mengidolakan yang masih hidup adalah orang tua kita sendiri. Memang betul mana ada sih orang tua yang sempurna toh kita pun sebagai anak juga punya segudang kelebihan serta kekurangan. Tapi ingatlah bagaimana mereka dengan penuh kasih sayang menerima kita dan menjaga kita *butuh saputangan*
Bukan tidak boleh punya seseorang atau banyak orang yang diidolakan tapi lihat dulu profilnya dan jangan berlebihan. Jangan asal meniru gayanya atau cara pikirnya. Sebagai umat islam wajib untuk menjadikan aturan agama ini sebagai pedoman siapa/apa yang patut diidolakan dan yang tidak.

Wassalamualaikum

0 komentar:

Posting Komentar


up