Bagimanakah akhir hidup kita?

Assalamualaikum
Beberapa hari lalu..alhamdulillah, diijinkan bertemu sejenak dgn sahabat lama..melunasi rindu dan berbagi kisah
Diantara penggalan kisah kami,,baru kutahu bahwa ayahnya telah meninggal dunia 1th lalu. (teman mcm apa aku ini kok baru tahu) :’(
Ayahnya meninggal saat bulan ramadhan,mendadak, saat sedang mengaji di masjid dekat rumah.subhanalloh.
Hampir sama dengan kebanyakan calon pensiun, alm. juga bingung nantinya akan memiliki rutinitas apa saat pensiun. Terlebih beliau adalah seorang guru yang tentunya setiap hari sibuk mengajar dan bertemu banyak orang.
Akhirnya alm. memutuskan untuk belajar membaca Al-Qur'an. 
Sungguh luar biasa di usia yang tak lagi muda alm. memiliki semangat tinggi agar dapat membaca Al-Qur'an.
Dan benar saja beliau sudah bisa membaca Al-Qur'an. From hero to zero. Bahkan putrinya yang juga sahabat saya saja mengaku bacaan sang ayah lebih bagus daripada dirinya.
Tak berhenti sampai di situ, beliau juga aktif mengikuti kegiatan jamaah masjid yang ada di sekitar rumah. Tak tanggung-tanggung, ikut dua jamaah sekaligus. Jadi pagi berkecimpung dengan jamaah A dan sore hingga malam dengan jamaah B.
Jangan dikira kesibukan itu membuat alm. lupa akan tanggung jawab sebagai seorang ayah dengan 3 putri dan 1 putra serta seorang suami dari seorang istri yang bekerja sebagai guru. Beliau tetap membersihkan halaman, memasak untuk putrinya juga bisa lho..
Justru saat pensiun alm. jauh lebih sibuk dibandingkan sebelum pensiun, sampai-sampai putri nya yang bersekolah di luar kota saja pangling,hehe..
Hingga bulan Ramadhan tahun 2011 lalu, setelah menjalankan sholat sunnah tarawih bersama istri, beliau berpamitan pergi ke masjid untuk tadarus.
Di masjid, di tengah bacaan Al-Qur'an nya beliau mengeluh susah bernapas. Teman sesama jamaah mengira beliau hanya bergurau karena selama ini memang dikenal sebagai humoris. Tapi keluhan itu dirasakanya lagi dan langsung saja beliau jatuh pingsan. 
Teman alm. segera memanggil dokter yang rumahnya dekat dengan masjid dan juga memberi tahu istri alm.
Dokter tersebut memeriksa dan kemudian menyarankan agar dibawa ke rumah sakit.
Dalam perjalanan ke rumah sakit, di dalam mobil ambulance sang istri menyadari ada hal yang tidak biasa, tangan alm. dingin. 
Dan memang benar di rumah sakit alm. divonis meninggal dunia. Innalillahi wa innailahiroji'un.

Kurang lebih bergitulah kisah yang diceritakan oleh sahabat saya, penulisan ini pun sudah atas ijinnya.
Bagi saya kisah ini sungguh menginspirasi sekaligus pembelajaran untuk diri saya bahwa sebagai manusia, kita tak pernah tahu kelak akan meninggal dalam keadaan yang bagaimana. Ada orang yang semasa hidup berbuat kebaikan, banyak beribadah namun mendekati ajal justru melakukan amalan ahli neraka. Tapi ada juga yang sebaliknya, ketika muda biasa-biasa saja namun ketika ajal mendekat dia diberi hidayah dan bertaubat hingga meninggal dalam keadaan husnul khotimah.
Setiap orang juga tidak tahu kapan maut menjemput. Untuk itulah bagi orang yang sangat meyakini Alloh dan kehidupan setelah kematian maka mengisi kehidupan dengan ibadah adalah pilihan terbaik.
Semoga Alloh senantyasa membimbing kita hingga saat ajal menjemput diri ini dalam ketauhidan yang lurus pada Alloh.aamiin

0 komentar:

Posting Komentar


up