belajar tawakal

Betapa malu aku padaMu Ya Rabb..
berkali kali lisan ini mampu berucap bahwa Engkau Yang Maha Sempurna, Maha Kuasa, Maha Berkendak, Maha Memberi...namun saat ujian datang ucapan itu serasa hilang dihempas angin..

Malu aku padaMu Ya Rabb karna hati ini ternyata bak sehelai benang, yang rapuh dan mudah patah.
Astaghfirullah al adzim...

Tapi alhamdulillah karna perhatianMu lah jiwa ini mulai tersadar betapa harusnya hati ini harus dan harus yakin se yakin-yakinnya, percaya, hanya bergantung padaMu dan bukan pada makhluk.

Kata ustadz di radio itu benar, menggantungkan harapan pada makhluk walau setitik justru membawa kesedihan pada jiwa karna kami semua tak memiliki daya dan upaya selain atas ijinMu.

Raga ini akan terus berusaha maksimal dan hati semoga slalu mampu bergantung, bersandar, berharap dan berserah hanya padaMu. Yakin dan yakin bahwa apapun yang Engkau berikan pasti baik.

Dari Umar bin Khattab ra berkata, bahwa beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Sekiranya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah SWT dengan tawakal yang sebenar-benarnya, sungguh kalian akan diberi rizki (oleh Allah SWT), sebagaimana seekor burung diberi rizki; dimana ia pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar, dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu Majah).

Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya (QS 3 : 159)

0 komentar:

Posting Komentar


up